Komitmen Lapas Kelas IIB Gunungsitoli Dalam Bidang Ketahanan Pangan

 

Komitmen Lapas Kelas IIB Gunungsitoli Dalam Bidang Ketahanan Pangan

Gunungsitoli, TARGETJURNALIS.COM - Lapas Kelas IIB Gunungsitoli terus menunjukkan komitmennya dalam menjalankan tugas sebagai lembaga negara dengan produktifitas yang tinggi. (28/11/2024).

Salah satu langkah terbaru adalah mempersiapkan lahan pertanian yang bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan sebagaimana diamanatkan oleh Presiden dan Wakil Presiden, serta sejalan dengan program akselerasi yang dicanangkan oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.

Langkah strategis ini tidak hanya menjadi bagian dari pembinaan bagi warga binaan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap penguatan sektor pertanian. Dengan memanfaatkan lahan yang ada di dalam tembok Lapas Kelas IIB Gunungsitoli,  mengintegrasikan edukasi, keterampilan, dan produktivitas yang memberikan dampak positif bagi warga binaan untuk masa depan mereka setelah kembali ke masyarakat. 

Program ini menjadi salah satu contoh nyata bagaimana lembaga pemasyarakatan dapat bertransformasi menjadi pusat rehabilitasi yang aktif berkontribusi pada pembangunan nasional, khususnya dalam mendukung ketahanan pangan.

Lembaga Pemasyarakatan  Kelas IIB Gunungsitoli berkomitmen mendukung ketahanan pangan dan mewujudkan Asta Cita Presiden Republik Indonesia dengan memperkuat program kemandirian melalui pengembangan ketahanan pangan di lingkungan Lapas Kelas IIB Gunungsitoli. Program ini mencakup penanaman bibit cabai rawit, kacang panjang, timun, serta budidaya ikan lele. 


Dalam pelaksanaan kegiatan ini, Herry Simatupang juga memutuskan untuk menggunakan sisa anggaran yang masih ada untuk membeli bibit tanaman guna mendukung kelancaran program ketahanan pangan. Bahwa untuk mengoptimalkan potensi SDM Warga Binaan Lapas Kelas IIB Gunungsitoli, beberapa warga binaan yang telah memenuhi syarat akan diberi pelatihan yang akan di pandu dari pihak ke 3 (tiga) tentang tata cara menanam bibit cabai rawit, kacang panjang, timun, serta budidaya ikan lele.  

"Kedepannya, kami akan mengajukan kerja sama dengan pihak lain untuk memberikan pelatihan lebih lanjut kepada warga binaan," ujar Hery .

Lebih lanjut, Hery Simatupang menyampaikan bahwa hasil panen dari program ketahanan pangan ini akan dijual, dan 40% dari hasil penjualannya akan diberikan kepada warga binaan untuk disimpan sebagai modal usaha mereka setelah kembali ke masyarakat.

 "Nanti, setelah panen, hasil penjualannya akan dijual, dan 40% dari hasil penjualan tersebut akan di  berikan kepada warga binaan. Bahkan, kami juga akan mengajukan kerja sama dengan pihak bank untuk membuka buku tabungan bagi warga binaan Lapas Kelas IIB Gunungsitoli, sehingga  Warga Binaan dapat menabung untuk digunakan sebagai modal usaha saat  kembali ke masyarakat," Ungkap Herry Simatupang.

Hery Simatupang berharap program ketahanan pangan ini, dapat memberikan dampak positif baik bagi warga binaan, dengan harapan program ini membantu mereka untuk memulai kehidupan baru setelah bebas.

"Semoga melalui program ini, kami dapat memberikan manfaat tidak hanya untuk narapidana, tetapi juga untuk masyarakat di sekitar," tutupnya.

evan.

Terkini